Daftar Blog Saya

Mengenai Saya

Foto saya
Assalamualaikum saudara Muslim muslimahku, semoga dalam lindungan Allah SWT, terimakasih telah berkunjung di blogger ku. Jazakumullah

Sabtu, 02 Februari 2019

Makalah Koordinasi Manajemen

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang
Manajemen adalah cara untuk menyelesaikan permasalahan dengan bekerja sama melalui sumber daya. Sebagai suatu proses manajemen memerlukan berbagai aspek pendukung untuk menyelesaikan permasalah. Salah satu aspek penting yang dilakukaan dalam organisasi adalah koordinasi.
Koordinasi sebagai aspek penting manajemen, dimana didalamnya terdapat ide-ide yang memencahkan suatu permasalahan yang dihadapai organisasi, dengan adanya ide tersebut menjadikan hasil koordinasi sebagai tujuan bersama dalam kepentingan koordinasi. Sehubungan hal tersebut  komunikasi adalah cara individu untuk memulai koordinasi.

1.2.      Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Koordinasi?
2. Ada berapakah jenis koordinasi? Jelaskan!
3. Sebutkan pentingnya Koordinasi?
4. Apa syarat dari Koordinasi?
5. Bagaimana cara mengadakan koordinasi ?

1.3.      Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami pengertian Koordinasi.
2. Mengetahui  jenis koordinasi.
3. Memahami seberapa pentingnya Koordinasi.
4. Mengetahui syarat dari koordinasi.
5. Memahami bagaimana cara mengadakan koordinasi.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1.       Arti dan Pentingnya Koordinasi
2.1.1. Pengertian Koordinasi
 Kordinasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh berbagai pihak baik internal atau eksternal untuk saling memberikan informasi, mengatur, menyepakati sesuatu sehingga, masalah organisasi tidak mengganggu tugas yang sedang berlangsung agar mencapai tujuan bersama.
Koordinasi sangatlah penting dalam organisasi, karena di dalamnya terdapat banyak kegiatan yang berlainan dilakukan oleh banyak orang dalam banyak bagian. Kebutuhan koordinasi timbul sewaktu -waktu apabila satu orang atau kelompok bertanggung jawab atas kesempurnaan suatu tugas. Apabila terdapat keadaan saling bergantungan diantara kegiatan - kegiatan maka hasil yang efektif akan dapat tercapai.
              Menurut G.R. Terry koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron dan teratur untuk menyediakan jumlah dan waktu yang tepat, dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran yang telah ditentukan. 
              Sedangkan menurut E.F.L. Brech, koordinasi adalah mengimbangi dan menggerakkan tim dengan memberikan lokasi kegiatan pekerjaan yang cocok dengan masing-masing dan menjaga agar kegiatan itu dilaksanakan dengan keselarasan yang semestinya di antara para anggota itu sendiri (Hasibuan, 2007:85).
                Selanjutnnya menurut Mc. Farland (Handayaningrat, 1985:89) koordinasi adalah suatu proses di mana pimpinan mengembangkan pola usaha kelompok secara teratur di antara bawahannya dan menjamin kesatuan tindakan di dalam mencapai tujuan bersama.
               Sementara itu, Handoko (2003:195) mendefinisikan koordinasi (coordination) sebagai proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien.
Menurut Handoko (2003:196) kebutuhan akan koordinasi tergantung pada sifat dan kebutuhan komunikasi dalam pelaksanaan tugas dan derajat saling ketergantungan bermacam-macam satuan pelaksananya.
                Hal ini juga ditegaskan oleh Handayaningrat (1985:88) bahwa koordinasi dan komunikasi adalah sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, Handayaningrat juga mengatakan bahwa koordinasi dan kepemimpinan (leadership) adalah tidak bisa dipisahkan satu sama lain, karena satu sama lain saling mempengaruhi..
               Menurut Drs. Malayu S.P Hasibuan , koordinasi adalah kegiatan mengarahkan, mengintegrasi, dan mengkoordinasikan unsur-unsur manajemen (6M) dan pekerjaan-pekerjaan para bawahaan dalam mencapai tujuan organisasi.
Koordinasi terdapat 2 jenis :
1.Koordinasi Intern
a. Koordinasi vertical: yang mana antara yang mengkoordinasikan dan yang dikoordinasikan secara structural karena satu dengan yang lainnya berada pada garis komando
b. Koordinasi horizontal : koordinasi dimana yang mengkoordinasikan mempunyai tingkat yang sama.
c. Koordinasi diagonal : dimana yang mengkoordinasikan mempunyai kedudukan lebih tinggi dari pada yang dikoordinasikan
2. Koordinasi Eksternal
a. Koordinasi vertikal : koordinasi yang dijalankan oleh seorang kepala wilayah yang melakukan aktivitas pembangunnan antara dinas ataupun antara pimpinan perusahaan, seperti rapat pekerjaan.
b. Koordinasi horizontal : seorang pimpinan berhubungan dengan dinas lain yang dianggap dengan masalah pembangunnan yang dijalankan dalam wilayah kerjanya.
2.1.2. Pentingnya Koordinasi di dalam Organisasi
1. Untuk mencegah terjadinya kekacauan, percekcokan, kesamaan atau kekosongan pekerjaan.
2. Agar orang - orang dan pekerjaannya diselaraskan serta diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan/organisasi.
3. Agar sarana dan prasarana dimanfaatkan untuk mencapai tujuan.
4. Supaya semua unsur manajemen (6M) masing - masing individu harus saling membantu untuk tercapainya tujuan organisasi.
5. Supaya semua tugas, kegiatan, dan pekerjaan tepat pada sasaran yang diinginkan dan sesuai tupoksi masing-masing.
2.1.3. Tujuan koordinasi
1. Untuk mengarahkan dan menyatukan semua tindakan serta pemikiran ke arah tercapainya sasaran.
2. Untuk menjuruskan keterampilan spesialis ke arah sasaran.
3. Untuk menghindari kekosongan dan tumpang tindih pekerjaan.
4. Untuk menghindari kekacauan dan penyimpangan tugas dan sasaran.
5. Untuk menghindari tindakan overlapping (tumpeng tindih) dari sasaran.
6. Untuk mengintegrasikan tindakan dan pemanfaatan ke arah sasaran perusahaan.
       Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan harus pandai dalam mengelola faktor-faktor produksi yang ada dalam perusahaan tersebut. Faktor-faktornya adalah tenaga kerja, mesin, metode, modal dan pasar atau dalam bahasa inggrisnya dikenal dengan 6M (Man, Material, Machines, Methods, Money and Market). Keenam faktor tersebut harus dikembangkan semaksimal mungkin oleh perusahaan dengan menggunakan fungsi-fungsi manajemen.
2.2. Syarat – Syarat Koordinasi
Dalam melakukan koordinasi tentu memiliki syarat-syarat yang mendukung jalannya koordinasi agar mencapai visi dan misi organisasi, yaitu:
1. Sense of Coorperation
Perasaan untuk bekerja sama, dilihat dari sudut bagian per bagian bidang pekerjaan, bukan orang per orang.
2. Rivalry
Dalam perusahaan besar sering diadakan persaingan antara bagian-bagian agar bagian-bagian ini berlomba-lomba untuk mencapai kemajuan.
3. Team spirit
Tiap satu sama lain pada tiap bagian harus harga menghargai.
4. Esprit de Corps
Bagian-bagian yang diikutsertakan  yang salinng menghargai umumnya akan menambah kegiatan semakin bersemangat.

2.3.  Cara – Cara Mengadakan Koordinasi
1. Memberi keterangan langsung dan secara bersahabat. Keterangan mengenai pekerjaan saja tidak cukup, karena tindakan-tindakan yang tepat harus diambil untuk menciptakan dan menghasilkan koordinasi yang akan di capainya.
2. Mengusahakan agar pengetahuan dan penerimaan tujuan yang akan dicapai oleh anggota tidak menurut masing-masing individu anggota dengan tujuan sendiri-sendiri. Tujuan itu adalah tujuan bersama.
3. Mendorong para anggota untuk bertukar pikiran, mengemukakan ide, saran-saran dan lain sebagainya.
4. Mendorong para anggota untuk berpartisipasi dalam tingkat perumusan dan penciptaan sasaran.
5. Membina human relations yang baik antara sesama karyawan.
6. Manager harus sering melakukan komunikasi informal dengan para bawahan.








BAB III
PENUTUP

3.1.   Kesimpulan

1.1.      Latar Belakang
Manajemen adalah cara untuk menyelesaikan permasalahan dengan bekerja sama melalui sumber daya. Sebagai suatu proses manajemen memerlukan berbagai aspek pendukung untuk menyelesaikan permasalah. Salah satu aspek penting yang dilakukaan dalam organisasi adalah koordinasi.
Koordinasi sebagai aspek penting manajemen, dimana didalamnya terdapat ide-ide yang memencahkan suatu permasalahan yang dihadapai organisasi, dengan adanya ide tersebut menjadikan hasil koordinasi sebagai tujuan bersama dalam kepentingan koordinasi. Sehubungan hal tersebut  komunikasi adalah cara individu untuk memulai koordinasi.

1.2.      Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Koordinasi?
2. Ada berapakah jenis koordinasi? Jelaskan!
3. Sebutkan pentingnya Koordinasi?
4. Apa syarat dari Koordinasi?
5. Bagaimana cara mengadakan koordinasi ?

1.3.      Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami pengertian Koordinasi.
2. Mengetahui  jenis koordinasi.
3. Memahami seberapa pentingnya Koordinasi.
4. Mengetahui syarat dari koordinasi.
5. Memahami bagaimana cara mengadakan koordinasi.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1.       Arti dan Pentingnya Koordinasi
2.1.1. Pengertian Koordinasi
 Kordinasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh berbagai pihak baik internal atau eksternal untuk saling memberikan informasi, mengatur, menyepakati sesuatu sehingga, masalah organisasi tidak mengganggu tugas yang sedang berlangsung agar mencapai tujuan bersama.
Koordinasi sangatlah penting dalam organisasi, karena di dalamnya terdapat banyak kegiatan yang berlainan dilakukan oleh banyak orang dalam banyak bagian. Kebutuhan koordinasi timbul sewaktu -waktu apabila satu orang atau kelompok bertanggung jawab atas kesempurnaan suatu tugas. Apabila terdapat keadaan saling bergantungan diantara kegiatan - kegiatan maka hasil yang efektif akan dapat tercapai.
              Menurut G.R. Terry koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron dan teratur untuk menyediakan jumlah dan waktu yang tepat, dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran yang telah ditentukan. 
              Sedangkan menurut E.F.L. Brech, koordinasi adalah mengimbangi dan menggerakkan tim dengan memberikan lokasi kegiatan pekerjaan yang cocok dengan masing-masing dan menjaga agar kegiatan itu dilaksanakan dengan keselarasan yang semestinya di antara para anggota itu sendiri (Hasibuan, 2007:85).
                Selanjutnnya menurut Mc. Farland (Handayaningrat, 1985:89) koordinasi adalah suatu proses di mana pimpinan mengembangkan pola usaha kelompok secara teratur di antara bawahannya dan menjamin kesatuan tindakan di dalam mencapai tujuan bersama.
               Sementara itu, Handoko (2003:195) mendefinisikan koordinasi (coordination) sebagai proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien.
Menurut Handoko (2003:196) kebutuhan akan koordinasi tergantung pada sifat dan kebutuhan komunikasi dalam pelaksanaan tugas dan derajat saling ketergantungan bermacam-macam satuan pelaksananya.
                Hal ini juga ditegaskan oleh Handayaningrat (1985:88) bahwa koordinasi dan komunikasi adalah sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, Handayaningrat juga mengatakan bahwa koordinasi dan kepemimpinan (leadership) adalah tidak bisa dipisahkan satu sama lain, karena satu sama lain saling mempengaruhi..
               Menurut Drs. Malayu S.P Hasibuan , koordinasi adalah kegiatan mengarahkan, mengintegrasi, dan mengkoordinasikan unsur-unsur manajemen (6M) dan pekerjaan-pekerjaan para bawahaan dalam mencapai tujuan organisasi.
Koordinasi terdapat 2 jenis :
1.Koordinasi Intern
a. Koordinasi vertical: yang mana antara yang mengkoordinasikan dan yang dikoordinasikan secara structural karena satu dengan yang lainnya berada pada garis komando
b. Koordinasi horizontal : koordinasi dimana yang mengkoordinasikan mempunyai tingkat yang sama.
c. Koordinasi diagonal : dimana yang mengkoordinasikan mempunyai kedudukan lebih tinggi dari pada yang dikoordinasikan
2. Koordinasi Eksternal
a. Koordinasi vertikal : koordinasi yang dijalankan oleh seorang kepala wilayah yang melakukan aktivitas pembangunnan antara dinas ataupun antara pimpinan perusahaan, seperti rapat pekerjaan.
b. Koordinasi horizontal : seorang pimpinan berhubungan dengan dinas lain yang dianggap dengan masalah pembangunnan yang dijalankan dalam wilayah kerjanya.
2.1.2. Pentingnya Koordinasi di dalam Organisasi
1. Untuk mencegah terjadinya kekacauan, percekcokan, kesamaan atau kekosongan pekerjaan.
2. Agar orang - orang dan pekerjaannya diselaraskan serta diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan/organisasi.
3. Agar sarana dan prasarana dimanfaatkan untuk mencapai tujuan.
4. Supaya semua unsur manajemen (6M) masing - masing individu harus saling membantu untuk tercapainya tujuan organisasi.
5. Supaya semua tugas, kegiatan, dan pekerjaan tepat pada sasaran yang diinginkan dan sesuai tupoksi masing-masing.
2.1.3. Tujuan koordinasi
1. Untuk mengarahkan dan menyatukan semua tindakan serta pemikiran ke arah tercapainya sasaran.
2. Untuk menjuruskan keterampilan spesialis ke arah sasaran.
3. Untuk menghindari kekosongan dan tumpang tindih pekerjaan.
4. Untuk menghindari kekacauan dan penyimpangan tugas dan sasaran.
5. Untuk menghindari tindakan overlapping (tumpeng tindih) dari sasaran.
6. Untuk mengintegrasikan tindakan dan pemanfaatan ke arah sasaran perusahaan.
       Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan harus pandai dalam mengelola faktor-faktor produksi yang ada dalam perusahaan tersebut. Faktor-faktornya adalah tenaga kerja, mesin, metode, modal dan pasar atau dalam bahasa inggrisnya dikenal dengan 6M (Man, Material, Machines, Methods, Money and Market). Keenam faktor tersebut harus dikembangkan semaksimal mungkin oleh perusahaan dengan menggunakan fungsi-fungsi manajemen.
2.2. Syarat – Syarat Koordinasi
Dalam melakukan koordinasi tentu memiliki syarat-syarat yang mendukung jalannya koordinasi agar mencapai visi dan misi organisasi, yaitu:
1. Sense of Coorperation
Perasaan untuk bekerja sama, dilihat dari sudut bagian per bagian bidang pekerjaan, bukan orang per orang.
2. Rivalry
Dalam perusahaan besar sering diadakan persaingan antara bagian-bagian agar bagian-bagian ini berlomba-lomba untuk mencapai kemajuan.
3. Team spirit
Tiap satu sama lain pada tiap bagian harus harga menghargai.
4. Esprit de Corps
Bagian-bagian yang diikutsertakan  yang salinng menghargai umumnya akan menambah kegiatan semakin bersemangat.

2.3.  Cara – Cara Mengadakan Koordinasi
1. Memberi keterangan langsung dan secara bersahabat. Keterangan mengenai pekerjaan saja tidak cukup, karena tindakan-tindakan yang tepat harus diambil untuk menciptakan dan menghasilkan koordinasi yang akan di capainya.
2. Mengusahakan agar pengetahuan dan penerimaan tujuan yang akan dicapai oleh anggota tidak menurut masing-masing individu anggota dengan tujuan sendiri-sendiri. Tujuan itu adalah tujuan bersama.
3. Mendorong para anggota untuk bertukar pikiran, mengemukakan ide, saran-saran dan lain sebagainya.
4. Mendorong para anggota untuk berpartisipasi dalam tingkat perumusan dan penciptaan sasaran.
5. Membina human relations yang baik antara sesama karyawan.
6. Manager harus sering melakukan komunikasi informal dengan para bawahan.








BAB III
PENUTUP

3.1.   Kesimpulan
        Koordinasi sesuatu yang penting dalam organisasi, dengan berkoordinasi suatu organisasi dapat menemukan titik permasalahan dan cara menyelesaikan suatu masalah agar mencapai suatu keputusan dan tujuan visi miai bersama. Didalam koordinasi setiap individu mengemukakan pendapat atau ide yang dijadikan pacuan pemecah masalah, sehingga yang mengadakan kooordinasi  yang akan menentukan kesepakatan, namun demi kepentingan bersama, sesuai dengan syarat-syarat koordinasi itu sendiri.

3.2.   Saran
Koordinasi merupakan suatu aspek penting karena didalamnya terdapat sebuah komunikasi untuk memberikan subuah wewenang dari atasan kepada bawahan agar kegiatan organisasi tersebut berjalan dengan baik. Maka dari itu diharapakan bagi semua wewenang baik atasan atau bawahan. Lakukanlah koordinasi atau pemberian wewenang terhadap masing-masing bagian wewenang dengan baik.
Sebagai penulis berikutnya agar dapat dijadikan referensi untuk menunjang penulis selanjutnya.

        Koordinasi sesuatu yang penting dalam organisasi, dengan berkoordinasi suatu organisasi dapat menemukan titik permasalahan dan cara menyelesaikan suatu masalah agar mencapai suatu keputusan dan tujuan visi miai bersama. Didalam koordinasi setiap individu mengemukakan pendapat atau ide yang dijadikan pacuan pemecah masalah, sehingga yang mengadakan kooordinasi  yang akan menentukan kesepakatan, namun demi kepentingan bersama, sesuai dengan syarat-syarat koordinasi itu sendiri.

3.2.   Saran
Koordinasi merupakan suatu aspek penting karena didalamnya terdapat sebuah komunikasi untuk memberikan subuah wewenang dari atasan kepada bawahan agar kegiatan organisasi tersebut berjalan dengan baik. Maka dari itu diharapakan bagi semua wewenang baik atasan atau bawahan. Lakukanlah koordinasi atau pemberian wewenang terhadap masing-masing bagian wewenang dengan baik.
Sebagai penulis berikutnya agar dapat dijadikan referensi untuk menunjang penulis selanjutnya.