Daftar Blog Saya

Mengenai Saya

Foto saya
Assalamualaikum saudara Muslim muslimahku, semoga dalam lindungan Allah SWT, terimakasih telah berkunjung di blogger ku. Jazakumullah

Sabtu, 02 Februari 2019

Makalah Akuntasi Perusahaan Dagang

MAKALAH PENGANTAR AKUNTANSI I
“AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG”

Diajukan sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Pengantar Akuntansi I
Program Studi : Manajemen
Semester : 1 (Satu)

 

DISUSUN OLEH:

NURAIDAH


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
AL - KHAIRIYAH CITANGKIL
Jl. H. Enggus Arja No. 1 Citngkil Kota Cilegon – Banten
Telp. 0254 – 376653 www.stiealkhairiyah.ac.id

TAHUN 2018


DAFTAR ISI

Daftar Isi ii
Kata Pengantar iii


BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1

BAB II PEMBAHASAN 2
2.1 Pengertian Perusahaan Dagang 2
2.2 Akun Perusahaan Dagang 7
2.3 Siklus Perusahaan Dagang 9

BAB III PENUTUP 26
3.1 Kesimpulan 26
3.2 Saran 26


Daftar Pustaka





   Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penyusun  dapat menyelesaikan makalah tentang “Akuntansi Perusahaan Dagang” dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga penyusun berterima kasih pada Ibu Fauziah, SE. selaku Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al-Khairiyah Citangkil yang telah memberikan tugas ini kepada penyusun.
    Penyusun sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Akuntansi Perusahaan Dagang. Penyusun juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, Penyusun berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penyusun sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penyusun  mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Cilegon, Desember 2018


Penyusun






BAB I
PENDAHULUAN

Disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen dalam rangka membahasas tentang akuntansi perusahaan dagang. Makalah ini membahas tentang asuransi perusahaan dagang, karakteristik akuntansi perusahaan dagang, macam – macam perusahaan dagang, transaksi – transaksi dalam perusahaan dagang dll. Makalah ini disusun berdasarkan pemahaman penulis tentang akuntansi perusahaan dagang dan macam – macam transaksi serta bagaimana mencatat transaksi yang terjadi didalam perusahaan. Bila dikaitkan dengan dunia perusahaan didalam suatu perusahaan diperlukannya konsep yang melandasi pemasaran yaitu kebutuhan, keinginan, permintaan, produk, nilai, kepuasan dan mutu, pertukaran, transaksi, dahn hubungan dengan pasar.
Dalam dunia usaha apapun termasuk dalamnya usaha dagang, peran akuntansi adalah sangat strategis, sebaik apapun output dari suatu kegiatan usaha tidak diimbangi oleh sistem pencatatan akuntansi keunagan yang handal, maka tidak akan berarti apapun.
1. Apa yang dimaksud dengan perusahaan dagang ?
2. Karakteristik apa saja dalam sebuah perusahaan dagang ?
3. Bagaimana pencatatan transaksi akuntasi yang terjadi dalam perusahaan dagang ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu perusahaan dagang
2. Untuk mengetahui karakteristik apa saja dalam sebuah perusahaan
3. Untuk mengetahui bagaimana proses pencatatan transaksi yang terjadi dalam perushaan dagang


2.1 Pengertian dan Ciri Akuntansi Perusahaan Dagang
Secara umum, perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya membeli, menyimpan dan menjual kembali barang dagang tanpa memberikan nilai tambah terhadapnya. Nilai tambah berupa mengolah atau mengubah bentuk atau sifat barang, sedemikian rupa sehingga mempunyai nilai jual yang tinggi. 
Perusahaan dagang, dalam kegiatan operasionalnya memperoleh pendapatan, namun pendapatan yang diperoleh berasal dari transaksi jual beli barang. Perusahaan dagang memiliki kegiatan utama dengan memperjualbelikan barang dagangannya berupa bahan baku, barang setengah jadi, atau barang jadi. Selain dari itu, barang yang diperdagangkan berupa hasil pertanian, perkebunan, hasil hutan, dan barang hasil industri pengolahan (manufacture). 

2.1.2 Ciri-ciri Perusahaan Dagang 

2.1.3 Ciri – ciri Khas Akun Perusahaan Dagang adalah sebagai berikut :
1. Akun Pembelian (D)
Terjadi karena perusahaan membeli barang dagang dengan tujuan dijual kembali. Pembelian ini dapat dilakukan dengan pembelian tunai, kredit dan sebagian pembayaran.
2. Akun Penjualan (K)
Terjadi karena perusahaan menjual barang barang dagang yang diperoleh dari pemasok bertujuan untuk memperoleh laba. Penjulan dilakukan dengan cara tunai, kredit dan dengan sistem uang muka yang sisanya dapat diangsur dengan syarat pembayaran dan syarat penyerahan. Dasar pencatatannya dengan faktur jika kredit dan bukti penerimaan kas jika tunai.
3. Akun Potongan Pembelian (K)
Terjadi karena penjual memberikan potongan kepada pembeli, dengan tujuan agar pembeli melunasi utangnya sebelum jatuh tempo. Selama masih dalam masa potongan, maka utang yang dibayar adalah harga faktur dikurangi denagan potongan yang diterima.
4. Akun Potongan Penjualan
Merupakan pencatatan atas potongan yang diberikan oleh penjual bertujuan agar tagihannya dapat segera dilunasi. Jadi, jumlah yang diterima oleh penjual sebesar jumlah tagihan dikurangi potongan yang diberikan.
5. Akun Rektur Pembelian
Terjadi karena pembeli mengembalikan senagian barang yang telah dibeli atau sebagian rusak dan tidak sesuai pesanan. Jika dibeli secara tunai maka penjual akan memgembalikan besarnya retur dengan tunai juga. Tetapi jika secara kredit maka besarnya retur akan mengurangi harga fakturnya.
6. Akun Retur Penjualan
Terjadi karena penjual menerima kembali sebagian barang yang telah dijual karena mutunya tidak sesuai pesanan. Pengembalian ini akan mengurangi tagihan kepada pembeli.
7. Akun Biaya Angkut
Terjadi ketika pembeli harus membayar ongkos agar barang yang dibeli samapai kegudang pembeli. Dengan demikian harga perolehanya terdiri dari harga beli barang ditambah beban angkutnya.
8. Akun Biaya Pengiriman
Terjadi karena penjual mengirim barang dari penjual sampai ditempat pembeli, karena pada saat transaksi jual beli telah dicantumkan dalam syarat penyerahan bahwa penjual menanggung ongkos kirim.
9. Akun Persedian
Merupakan nilai persediaan barang dagangyang belum terjual pada akhir periode akuntansi.
10. Akun Utang Dagang
Terjadi karena masih terdapat sisa pembayaran dari suatu pembelian oleh suatu perusahaan dagang.
11. Akun Piutang Usaha
Digunakan untuk mencatat sisa-sisa harga pembelian yang dilakukan oleh pembeli atau semua sisa harga penjualan yang belum dibayarkan.
12. Akun Harga Pokok Penjualan (HPP)
Untuk menapung harga pokok/harga beli barang yang dijual dalam suatu periode akuntansi.
















 













13. Akun Prive
Adalah akun yang digunakan untuk mencatat setiap pengambilan kas yang dilakukan oleh pemilik perusahaan yang sifatnya untuk keperluan pribadi.
14. Akun Pendapatan Usaha
Digunakan untuk mencatat hasil dari penjualan perusahaan, yang berupa kas ataupun piutang
15. Akun Persedian Barang Dagang
Digunakan untuk mencatat persediaan barang dagang awal dan akhir periode. Akun ini juga menjelaskan tentang perubahan modal antara awal sampai dengan akhir peride.

Ciri-Ciri/Karakteristik Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang dibedakan dari jenis lain dengan melihat ciri khusus yang melekat dalam perusahaan dagang. Ciri-ciri perusahaan dagang adalah sebagai berikut…
1) Bentuk Produk yang Diperjuabelikan
Dalam perusahaan dagang, produk yang diperjualbelikan adlaah barang yang berujud (tangible) sehingga dapat diindra. Contohnya adalah mebel, pesawat radio, beras dan sebagianya. Sedangkan perusahaan jasa produk yang diperjualbelikan adalah jasa dengan karakteristik dari jasa adalah tidak berwujud (intangilble).
2) Tidak Adanya Perubahan Bentuk atau Sifat dari Produk Yang Diperdagangkan
Aktivitas utama perusahaan dagang adalah membeli dan menjual barang dagang tanpa mengubah atau menambah bentuk dan sifatnya. 
3) Akun-Akun Khusus
Terdapat akun-akun khusus yang didapati perusahaan dagang, misalnya akun harga pokok penjualan, persediaan barang dagang, potongan dan retur penjualan dan sebagainya. 
4) Penghitungan Laba/Rugi
Pola penghitungan laba/rugi perusahaan dagang berbeda dengan perusahaan jasa, karena terdapat akun-akun khusus. Dalam perusahaan jasa, laba didapatkan dengan cara mengurangi pendapatan dengan beban. Tetapi, dalam perusahaan dagang, laba yang diperoleh dengan cara berikut...
Pendapatan                       xxx
Harga Pokok Penjualan    (xxx)
Laba Kotor                       xxx
Beban-Beban                   (xxx)
Laba Bersih                       xxx

2.1.4 Jenis Perusahaan Dagang
1. Jenis-Jenis Perusahaan Dagang Berdasarkan Produk Yang Diperdayakan 
· Perusahaan Dagang Barang Produksi, adalah perusahaan yang memperdagangkan produk bahan-bahan baku (raw material) sebagai bahan dasar pembuatan produk atau alat-alat produksi untuk menghasilkan produk lain. Seperti kayu gelondongan dan mesin gergaji.
· Perusahaan Dagang Barang Jad, adalah perusahaan yang memperdagangkan produk final atau dalam bentuk akhir yang siap untuk dikonsumsi manusia. Seperti buku,sepatul, televisi dan lain-lain. 
2. Jenis-Jenis Perusahaan Dagang Berdasarkan Macam Konsumen Yang Terlibat
· Perusahaan Dagang Besar (Wholesaler),adala perusahaan yang secara langsung membeli produk dari pabrik dalam jumlah yang besar. Perusahaan kemudian menjual barannya ke sebagian pedagang dengan perantara yang volume penjualan yang cukup besar. Contohnya perusahaan dagang besar adalah grosir.Perusahaan Dagang Perantara (Middleman), adalah perusahaan yang membeli dalam partai besar untuk dijual kembali ke pengecer dalam jumlah sedang. Contoh perusahaan dagang besar adalah subgrosir.
· Perusahaan Dagang Pengecer (Retailer), adalah perusahaan yang langsung berhubungan dengan konsumen. Konsumen dapat membeli secara eceran atau produk yang ditawarkan. Retailer sering kita dapati di lingkungan kita. Contoh perusahaan dagang pengecer adalah warung, kios dan swalayan. 

2.2 Akun Perusahaan Dagang
b. Kegiatan Usaha / Operasional meliputi :
 Membeli barang dagangan
 Menyimpan barang dagangan sebelum dijua
 Menjual barang dagangan
c. Pendapatan Usaha/ Operasinal
Yang merupakan pendapatan usaha dari perusahaan dagang adalah penjualan barang dagangan, sedangakan pendapatan yang diperoleh dari luar usaha dagang disebut pendapatan diluar usaha.
d. Beban Utama
 Harga pokok barang dagangan yang telah lau dijual
 Beban usaha/operasional terbagi 2 :
1. Beban penjualan
2. Beban umum dan administrasi
e.  Transaksi Perusahaan Dagang
 Pembelian
 Biaya angkut pembelian
 Retur pembelian dan pengurangan harga
 Potongan pembelian
 Penjualan
 Retur penjualan dan pengurangan harga
 Potongan penjualan
 Pengeluaran
 Penerimaan
 Syarat pembayaran
 Syarat penyerahan barang
f. Syarat Penyerahan Barang
 FOB Shipping Point
Free Onboard Shipping Point berarti pembeli harus menangung biaya pengiriman barang dari gudang penjual kegudangnya sendiri.
 FOB Destination Point
Free Onboard Destination Point berarti penjual yang harus menanggung beban
 Cost, Freight and Insurance
Berarti penjual harus menanggung beban pengiriman dan asuransi kerugian atas barang yang di jualnya.
g. Syarat – Syarat Pembayaran
– n/60 artinya pembeli hanya diberi waktu kredit selama 60 hari
– 2/10, n/30 artinya pembeli hanya diberi waktu kredit selama 30 hari, dan bila dapat membayar paling lambat 10dari tanggal jual beli akan diberi potongan 2%
– EOM artinya pembeli hanya diberi waktu kredit paling lambat aakhir bulan
– N/5, EOM artinya pembeli diberi waktu kredit sampai 5 hari setelah akhir bulan paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya.

2.3 Siklus Akuntansi Pada Perusahaan Dagang
Siklus Akuntansi pada Perusahaan Dagang tidak berbeda dengan Perusahaan Jasa. Baik dalam Perusahaan Jasa maupun Perusahaan Dagang, semua transaksi harus dicatat dalam jurnal dan kemudian secara periodik dibukukan ke dalam rekening-rekening di buku besar. Pada akhir periode, saldo-saldo dari semua rekening dihitung dan dicantumkan dalam neraca lajur sebagai alat bantu untuk menyusun laporan-laporan keuangan. Jurnal Penyesuaian dan Jurnal Penutup juga dilaksanakan dalam Perusahaan Dagang, begitu pula halnya pembuatan neraca saldo setelah tutup buku perlu dikerjakan sebagai taraf akhir dalam siklus akuntansi.
1. Jurnal
Jurnal adalah catatan sistematis dan kronologis dari transaksi-transaksi keuangan dengan menyebutkan akun yang akan di debet atau di kredit disertai jumlahnya masing-masing dan referensinya. Adapun fungsi dari jurnal adalah sebagai berikut:
a. Fungsi Analisis: Yaitu untuk menentukan perkiraan yang di debet dan perkiraan yang di kredit serta jumlahnya masing-masing.
b. Fungsi Pencatatan: Yaitu untuk mencatat transaksi keuangan dalam kolom debet dan kredit serta keterangan yang perlu
c. Fungsi Historis: Yaitu untuk mencatat aktivitas perusahaan secara kronologis.
Tanggal
Akun dan Keterangan
Ref.
Debet
Kredit
















Contoh
Berikut ini adalah contoh jurnal dari transaksi-transaksi:
1. Pada tanggal 1 Januari 2009 Tuan Raka menyetorkan uang ke dalam PD. Nusantara sebesar   Rp. 500.000.000 sebagai setoran modal.
Tanggal
Akun & Keterangan
Ref.
Debet
Kredit
01-01-2009
Kas
Modal, Tn Raka
(setoran modal Tuan Raka)

500.000.000

500.000.000

2. Pada tanggal 5 Januari 2009 perusahaan membeli sebuah mobil seharga Rp. 150.000.000 secara tunai.
Tanggal
Akun & Keterangan
Ref.
Debet
Kredit
05-01-2009
Kendaraan
Kas
(pembelian kendaraan)

150.000.000

150.000.000

3. Pada tanggal 5 Januari 2009 dibeli barang dagangan dari PT. Mulia Indah seharga Rp. 1.000.000, dengan syarat 2/10, n/30
Tanggal
Akun & Keterangan
Ref.
Debet
Kredit
05-01-2009
Persediaan barang
Utang Dagang
(pembelian barang dagangan secara kredit)

1.000.000

1.000.000

4. Pada tanggal 8 Januari 2009 dijual barang dagangan secara kredit kepada CV. Rahayu Jaya seharga Rp. 500.000, dengan syarat 2/10, n/30. Harga pokok penjualan barang tersebut adalah Rp. 250.000.
Tanggal
Akun & Keterangan
Ref.
Debet
Kredit
08-01-2009
Piutang Dagang
Penjualan
HPP
Persediaan Barang


500.000


250.000

500.000

250.000

5. Pada tanggal 10 Januari 2009 barang dagangan yang dibeli pada tanggal 5 Januari 2009, sebagian diantaranya dikembalikan kepada penjual karena rusak. Harga barang-barang dagangan yang dikembalikan tersebut seharga Rp. 300.000.
Tanggal
Akun & Keterangan
Ref.
Debet
Kredit
10-01-2009
Utang Dagang
Persediaan Barang

300.000

300.000

6. Pada tanggal 14 Januari 2009 melunasi barang dagangan yang dibeli pada tanggal 5 Januari 2009.
Tanggal
Akun & Keterangan
Ref.
Debet
Kredit
14-01-2009
Utang Dagang
Kas
Persediaan Barang

700.000

686.000
14.000

7. Pada tanggal 17 Januari 2009 membayar premi asuransi untuk 1 tahun sebesar Rp. 500.000.
Tanggal
Akun & Keterangan
Ref.
Debet
Kredit
17-01-2009
Asuransi dibayar dimuka
Kas

600.000

600.000

8. Pada tanggal 17 Januari 2009 diterima kembali sebagian barang dagangan yang dijual pada tanggal 8 Januari 2009 karena rusak sebesar Rp. 450.000. Harga pokok barang tersebut adalah Rp. 200.000.
Tanggal
Akun & Keterangan
Ref.
Debet
Kredit
17-01-2009
Retur dan Potongan Penjualan
Piutang Dagang
Persediaan Barang
HPP

450.000


200.000

450.000

200.000

9. Pada tanggal 18 Januari 2009 diterima pembayaran dari CV. Rahayu Jaya sebagai pelunasan atas transaksi penjualan tanggal 8 Januari 2009.
Tanggal
Akun & Keterangan
Ref.
Debet
Kredit
18-01-2009
Kas
Potongan Tunai Penjualan
Piutang Dagang

49.000
1.000


50.000

10. Pada tanggal 26 Januari 2009 dibayar gaji karyawan sebesar Rp. 1.000.000.
Tanggal
Akun & Keterangan
Ref.
Debet
Kredit
26-01-2009
Beban Gaji
Kas

1.000.000

1.000.000

11. Pada Tanggal 30 Januari 2009 Pemilik mengambil uang perusahaan untuk keperluan pribadi sebesar Rp. 200.000.
Tanggal
Akun & Keterangan
Ref.
Debet
Kredit
30-01-2009
Prive Tn. Raka
Kas

200.000

200.000

2. Buku Besar
Buku Besar adalah buku yang berisi semua akun-akun (kumpulan akun) yang ada dalam laporan keuangan. Buku Besar mencatat perubahan-perubahan yang terjadi pada masing-masing akun dan pada akhir periode akan tampak saldo dari akun-akun tersebut. Setiap transaksi yang telah dicatat dalam jurnal akan diposting atau dipindahkan ke Buku Besar secara berkala. Berikut ini bentuk dari Buku Besar.
Tanggal
Keterangan
Ref.
Debet
Kredit
Saldo



















Proses posting mengacu ke pencatatan debet atau kredit pada jurnal, yaitu bila dalam jurnal dicatat dalam sisi debet dari suatu perkiraan tertentu maka dalam perkiraan Buku Besar untuk perkiraan yang sama juga harus di debet.
Contoh:
Berdasarkan contoh jurnal pada 1.3.1 dapat dilakukan posting ke Buku Besar sebagai berikut:

Keterangan
Ref.
Debet
Kredit
Saldo

Kas

500.049.000
152.486.000
347.563.000

Piutang Dagang

500.000
500.000
-

Persediaan Barang

1.200.000
564.000
636.000

Asuransi dibayar dimuka

600.000

600.000

Kendaraan

150.000.000

150.000.000

Utang Dagang

1.000.000
1.000.000
-

Modal, Tn Raka


500.000.000
500.000.000

Prive Tn. Raka

200.000

200.000

Penjualan


500.000
500.000

Retur dan Potongan Penjualan

450.000

450.000

Potongan Tunai Penjualan

1.000

1.000

HPP

250.000
200.000
50.000

Beban Gaji

1.000.000

1.000.000

3. Neraca Saldo
Neraca Saldo adalah daftar yang berisi kumpulan seluruh akun/perkiraan buku besar. Neraca Saldo biasanya disiapkan pada akhir periode atau dapat juga disiapkan kapan saja untuk memastikan keseimbangan Buku Besar. Untuk menyiapkan Neraca Saldo, saldo tiap perkiraan harus ditentukan terlebih dahulu. Neraca Saldo disusun untuk memastikan bahwa buku besar secara matematis adalah akurat dengan pengertian bahwa jumlah saldo-saldo debet selalu sama dengan saldo-saldo kredit. Namun, keseimbangan bukan berarti catatan-catatan akuntansi benar-benar akurat. Adapun bentuk dari Neraca Saldo adalah sebagai berikut


NERACA SALDO
Nama Akun
No Akun
Debet
Kredit













Contoh
Berdasarkan contoh Buku Besar diatas dapat disusun Neraca Saldo sebagai berikut.

NERACA SALDO
Nama Akun
No. Akun
Debet
Kredit
Kas

347.563.000
-
Piutang Dagang

-
-
Persediaan Barang

636.000
-
Asuransi dibayar dimuka

600.000
-
Kendaraan

150.000.000
-
Utang Dagang

-
-
Modal

-
500.000.000
Prive Tn. Raka

200.000
-
Penjualan

-
500.000
Retur dan Potongan Penjualan

450.000
-
Potongan Tunai Penjualan

1.000
-
HPP

50.000
-
 Beban Gaji

1.000.000 

Saldo

500.500.000
500.500.000

4. Jurnal Penyesuaian
Jurnal Penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo akun-akun ke saldo yang sebenarnya sampai ke periode akuntansi, atau untuk memisahkan antara pendapatan dan beban dari suatu periode dengan periode yang lain.
Contoh:
Berdasarkan contoh Neraca Saldo pada 1.3.3 dapat disusun Jurnal Penyesuaian sebagai berikut
Transaksi Jurnal Penyesuaian tanggal 31 Januari 2009 adalah sebagai berikut:
1.Persediaan barang dagangan per 31 Januari 2009 Rp. 6.000.000
Tanggal
Akun & Keterangan
Ref.
Debet
Kredit
31-01-2009
Persediaan Barang
HPP

6.000.000

6.000.000

2.  Beban Asuransi yang telah terbayar untuk tanggal bulan Januari 2009.
Tanggal
Akun & Keterangan
Ref.
Debet
Kredit
31-01-2009
Beban Asuransi
Asuransi dibayar dimuka
(asuransi:Rp. 600.000 : 12 = Rp. 50.000/bulan)

50.000

50.000

3.      Gaji karyawan yang masih harus dibayar sebesar Rp. 300.000
Tanggal
Akun & Keterangan
Ref.
Debet
Kredit
31-01-2009
Beban Gaji
Utang Gaji

300.000

300.000

4.      Depresiasi kendaraan 10% setahun
Tanggal
Akun & Keterangan
Ref.
Debet
Kredit
31-01-2009
Beban depresiasi kendaraan
Akumulasi depresiasi kendaraan
(kendaraan:Rp. 150.000.000 x 10% : 12 = Rp. 1.250.000/bulan)

1.250.000

1.250.000

5.  Neraca Lajur / Kertas Kerja
Neraca Lajur adalah kertas kerja berkolom-kolom untuk memudahkan dalam membuat penyesuaian dan penyusunan laporan keuangan. Neraca Lajur disusun dengan memindahkan data-data Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian. Berikut ini adalah bentuk dari Neraca Lajur:

NERACA LAJUR
Perkiraan
Neraca Saldo
Penyesuain
Neraca Saldo setelah Penyesuain
Rugi-Laba
Neraca

D
K
D
K
D
K
D
K
D
K


































Contoh
Berdasarkan contoh Neraca Saldo pada 1.3.3 dan contoh jurnal penyesuaian pada 1.3.4 dapat disusun neraca lajur sebagai berikut.












PD. Nusantara
Neraca saldo
Per 31 Januari 2009(dalam ribuan)
Keterangan
Neraca Saldo
Penyesuaian
NSSD
R/L
Neraca
D
K
D
K
D
K
D
K
D
K
Kas
347,563
-
-
-
347,563
-
-
-
347,563
-
Piutang Dagang
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Persediaan Barang
636
-
6,000
-
6,636
-
-
-
6,636
-
Asuransi dibayar dimuka
600
-
-
50
550
-
-
-
550
-
Kendaraan
150,000
-
-
-
150,000
-
-
-
150,000
-
Akumulasi Depresiasi Kendaraan
-
-
-
1,250
-
1,250
-
-
-
1,250
Utang Dagang
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Utang Gaji
-
-
-
300
-
300
-
-
-
300
Modal
-
500,000
-
-
-
500,000
-
-
-
500,000
Prive Tn. Raka
200
-
-
-
200
-
-
-
200
-
Penjualan
-
500
-
-
-
500
-
500
-
-
Retur dan Potongan Penjualan
450
-
-
-
450
-
450
-
-
-
Potongan Tunai Penjualan
1
-
-
-
1
-
1
-
-
-
HPP
50
-
-
6,000
-
5,950
-
5,950
-
-
Beban Gaji
1,000
-
300
-
1,300
-
1,300
-
-
-
Beban Asuransi
-
-
50
-
50
-
50
-
-
-
Beban depresiasi Kendaraan
-
-
1,250
-
1,250
-
1,250
-
-
-

500,500
500,500
7,600
7,600
508,000
508,000
3,051
6,450
504,949
501,550
Laba
3,399


 3,399







6,450
6,450
504,949
504,949


6. Laporan Keuangan
Berdasarkan Neraca Lajur dapat disusun laporan keuangan perusahaan. Tujuan dari disusunnya laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan pemakaiannya. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan terdiri atas sebagai berikut:
1.      Laporan Laba Rugi/Income Statement
Yaitu laporan mengenai pendapatan, beban, dan laba atau rugi suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu.
2.      Laporan Perubahan Ekuitas/Statement of Equity’s
Yaitu laporan yang menyajikan perubahan modal karena penambahan dan pengurangan dari laba/rugi dan transaksi pemilik.
3.      Laporan Posisi Keuangan/Statement of Financial Position
Yaitu laporan yang menggambarkan posisi keuangan dari suatu perusahaan yang meliputi aktiva, kewajiban, dan ekuitas pada suatu saat tertentu.

Contoh
Berdasarkan contoh neraca lajur pada 1.3.5 dapat disusun laporan keuangan sebagai berikut:

PD. Nusantara
Laporan Rugi-Laba
Untuk Bulan Yang Berakhir Tanggal 31 Januari 2009
 Penjualan


 Rp                  500,000
 Retur dan Potongan Penjualan

 Rp                  450,000

 Potongan Tunai Penjualan

 Rp                       1,000




 Rp               (451,000)
 Penjualan Bersih


 Rp                    49,000
 Harga Pokok Penjualan


 Rp              5,950,000
 Laba Kotor


 Rp              5,999,000
 Beban Operasional:



 Beban Gaji

 Rp              1,300,000

 Beban Asuransi

 Rp                    50,000

 Beban depresiasi Kendaraan

 Rp              1,250,000




 Rp            (2,600,000)
 Laba Bersih


 Rp              3,399,000

PD. Nusantara
Laporan Perubahan Ekuitas
Untuk Bulan Yang Berakhir Tanggal 31 Januari 2009
 Modal, Tn. Raka per 1 Januari 2009


 Rp         500,000,000
 Laba Bersih Bulan Januari 2009


 Rp              3,399,000
 Prive Tn. Raka


 Rp               (200,000)
 Modal, Tn. Raka Per 31 Januari 2009


 Rp         503,199,000

PD. Nusantara
Laporan Posisi Keuangan
31 Januari 2009
 Aktiva
 Aktiva Lancar



 Kas


 Rp         347,563,000
 Persediaan Barang


 Rp              6,636,000
 Asuransi dibayar dimuka


 Rp                  550,000
 Jumlah Aktiva Lancar


 Rp         354,749,000
 Aktiva Tetap



 Kendaraan

 Rp          150,000,000

 Akumulasi Depresiasi Kendaraan

 Rp            (1,250,000)

 Jumlah Aktiva Tetap


 Rp         148,750,000
 Total Aktiva


 Rp         503,499,000




 Pasiva
 Kewajiban



 Utang Gaji


 Rp                  300,000
ss Ekuitas



 Modal, Tn. Raka


 Rp         503,199,000
 Total Pasiva


 Rp         503,499,000


2.4 Contoh Soal Akuntansi Perusahaan Dagang
Contoh Soal Jurnal Umum Perusahaan Dagang
Sebuah perusahaan dagang Askara melakukan transaksi pada bulan januari 2017 berikut ini.
Jan 3
Membeli barang untuk dijual kembali dengan harga Rp 1.500.000 dengan syarat pembelian 2/15, n/30.
Jan 6    
Barang dagangan dijual kepada PT Melati seharga Rp 300.000 dengan syarat pembayaran 2/10, n/30
Jan 9     
Barang dagang dijual secara tunai seharga Rp 200.000
Jan 11   
Sewa gudang dibayar sebesar Rp 50.000
Jan 15   
Barang yang dijual tanggal 7 januari seharga Rp 75.000 diterima kembali karena rusak
Jan 17   
Pembelian barang dagang secara tunai seharga Rp 230.000
Jan 19   
Penambahan kas dari penjualan kepada PT Melati untuk pembayaran faktur pada tanggal 7 Januari  setelah dikurangi dengan potongan tunai.
Jan 20   
Beban angkut sebesar Rp 30.000 dibayar untuk pengangkutan barang tanggal 8 januari
Jan 22   
Penjualan barang dagang secara kredit kepada Royal Husada sebesar Rp 400.000 dengan syarat pembayaran 3/15, n/30
Jan 23   
Pembelian barang dagang secara tunai seharga Rp 250.000
Jan 25   
Pembayaran beban iklan sebesar Rp 100.000 secara tunai tunai
Jan 26   
Penerimaan kas dari Royal Husada untuk pembayaran faktur pada tanggal 22 Januari setelah dikurangi potongan tunai
Buat jurnal umum untuk mencatat seluruh transaksi di atas!








PD ASKARA
Jurnal Umum Per 31 Januari 2017 (Dalam Rupiah)
Tanggal          Keterangan                       Debet                          Kredit
Jan 3               Pembelian                          1.500.000
Utang Dagang                                        1.500.000
Jan 6               Piutang Dagang                    300.000
Penjualan                                               300.000
Jan 9               Kas                                   200.000
Penjualan                                                200.000
Jan 11             Beban Sewa                           50.000
Kas                                                      50.000
Jan 15            Retur Penjualan dan
  Pengurangan Harga            75.000
Piutang Dagang                                          75.000
Jan 17             Pembelian                           230.000
Kas                                   230.000

Jan 19          Kas                                  220.500
Potongan Penjualan              4.500
P iutang Dagang                                         225.000
Jan 20             Beban Angkut Penjualan      30.000
Kas                                                      30.000
Jan 22             Piutang Dagang                   400.000
Penjualan                                                400.000
Jan 23             Pembelian                             250.000
Kas                                                      250.000
Jan 25             Beban Iklan                            100.000
Kas                                                      100.000
Jan 26             Kas                                     388.000
Potongan Penjualan                     12.000
Piutang Dagang                                         400.000
Total                                                   3.760.000         3.760.000       


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka penulis menyimpulkan bahwa perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan usahanya perusahaan membeli barang dengan tujuanmenjualnya kembali, tanpa memprosesnya lebih dahulu. Oleh karena itu didalam menjalankan sebuah perusahaan haruslah memperhatikan berbagai karakteristik yang ada serta cara yang tepat dalam melakukan pencatatan transaksi yang ada.

3.2 Saran
Melalui pembuatan Makalah ini, maka penulis mengharapkan agar setiap perusahaan yang ingin menjalankan usahanya harus memperhatikan aspek-aspek pendukung yang dianggap perlu dan penting guna tercapainya suatu tujuan perusahaan yang ingin dicapai.


https://www.bing.com/search?q=akun+akun+perusahaan+dagang
Horngren, Charles T.[et.al],1997. Akuntansi di Indonesia, Buku Satu. Jakarta : Salemba Empat.

Niswonger, C. Rollin; Philip E. Fess, [and] Carl S. Warren,1992. Prinsip-prinsip akuntansi, Terjemahan Marianus Sinaga, Edisi 14, Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Sinuraya, Selamat,1990. Pengantar ilmu akuntansi, Jil. 1. Medan : Adeputra.
Smith, Jay M. [and] K. Fred Skousen,1994. Intermediate, Edisi Kesembilan, Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Simangunsong A.O. 1996. Dasar – Dasar Akuntansi keuangan soal dan penyelesaiannya. PT Dharma Karsa Utama.Jakarta. 

Soemarso SR. 1990. Akuntansi Suatu Pengantar buku satu edisi ketiga, Rineka Cipta. Jakarta.

Zulidamel. 2007. Transaksi, bukti transaksi, Jurnal dan Posting.
http://www.jogjabelajar.org




Tidak ada komentar:

Posting Komentar