MAKALAH PENGANTAR AKUNTANSI I
“AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG”
Diajukan sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Pengantar Akuntansi I
Program Studi : Manajemen
Semester : 1 (Satu)
DISUSUN OLEH:
NURAIDAH
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
AL - KHAIRIYAH CITANGKIL
Jl. H. Enggus Arja No. 1 Citngkil Kota Cilegon – Banten
Telp. 0254 – 376653 www.stiealkhairiyah.ac.id
TAHUN 2018
DAFTAR ISI
Daftar Isi ii
Kata Pengantar iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
2.1 Pengertian Perusahaan Dagang 2
2.2 Akun Perusahaan Dagang 7
2.3 Siklus Perusahaan Dagang 9
BAB III PENUTUP 26
3.1 Kesimpulan 26
3.2 Saran 26
Daftar Pustaka
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah tentang “Akuntansi Perusahaan Dagang” dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga penyusun berterima kasih pada Ibu Fauziah, SE. selaku Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al-Khairiyah Citangkil yang telah memberikan tugas ini kepada penyusun.
Penyusun sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Akuntansi Perusahaan Dagang. Penyusun juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, Penyusun berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Penyusun sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Akuntansi Perusahaan Dagang. Penyusun juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, Penyusun berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penyusun sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penyusun mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Cilegon, Desember 2018
Penyusun
Disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen dalam rangka membahasas tentang akuntansi perusahaan dagang. Makalah ini membahas tentang asuransi perusahaan dagang, karakteristik akuntansi perusahaan dagang, macam – macam perusahaan dagang, transaksi – transaksi dalam perusahaan dagang dll. Makalah ini disusun berdasarkan pemahaman penulis tentang akuntansi perusahaan dagang dan macam – macam transaksi serta bagaimana mencatat transaksi yang terjadi didalam perusahaan. Bila dikaitkan dengan dunia perusahaan didalam suatu perusahaan diperlukannya konsep yang melandasi pemasaran yaitu kebutuhan, keinginan, permintaan, produk, nilai, kepuasan dan mutu, pertukaran, transaksi, dahn hubungan dengan pasar.
Dalam dunia usaha apapun termasuk dalamnya usaha dagang, peran akuntansi adalah sangat strategis, sebaik apapun output dari suatu kegiatan usaha tidak diimbangi oleh sistem pencatatan akuntansi keunagan yang handal, maka tidak akan berarti apapun.
Dalam dunia usaha apapun termasuk dalamnya usaha dagang, peran akuntansi adalah sangat strategis, sebaik apapun output dari suatu kegiatan usaha tidak diimbangi oleh sistem pencatatan akuntansi keunagan yang handal, maka tidak akan berarti apapun.
1. Apa yang dimaksud dengan perusahaan dagang ?
2. Karakteristik apa saja dalam sebuah perusahaan dagang ?
3. Bagaimana pencatatan transaksi akuntasi yang terjadi dalam perusahaan dagang ?
1. Untuk mengetahui apa itu perusahaan dagang
2. Untuk mengetahui karakteristik apa saja dalam sebuah perusahaan
3. Untuk mengetahui bagaimana proses pencatatan transaksi yang terjadi dalam perushaan dagang
Secara umum, perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya membeli, menyimpan dan menjual kembali barang dagang tanpa memberikan nilai tambah terhadapnya. Nilai tambah berupa mengolah atau mengubah bentuk atau sifat barang, sedemikian rupa sehingga mempunyai nilai jual yang tinggi.
Perusahaan dagang, dalam kegiatan operasionalnya memperoleh pendapatan, namun pendapatan yang diperoleh berasal dari transaksi jual beli barang. Perusahaan dagang memiliki kegiatan utama dengan memperjualbelikan barang dagangannya berupa bahan baku, barang setengah jadi, atau barang jadi. Selain dari itu, barang yang diperdagangkan berupa hasil pertanian, perkebunan, hasil hutan, dan barang hasil industri pengolahan (manufacture).
6. Tujuan utamanya mencari lada dengan menjual barang dengan harga lebih tinggi dibanding harga belinya.
1. Akun Pembelian (D)
Terjadi karena perusahaan membeli barang dagang dengan tujuan dijual kembali. Pembelian ini dapat dilakukan dengan pembelian tunai, kredit dan sebagian pembayaran.
Terjadi karena perusahaan membeli barang dagang dengan tujuan dijual kembali. Pembelian ini dapat dilakukan dengan pembelian tunai, kredit dan sebagian pembayaran.
2. Akun Penjualan (K)
Terjadi karena perusahaan menjual barang barang dagang yang diperoleh dari pemasok bertujuan untuk memperoleh laba. Penjulan dilakukan dengan cara tunai, kredit dan dengan sistem uang muka yang sisanya dapat diangsur dengan syarat pembayaran dan syarat penyerahan. Dasar pencatatannya dengan faktur jika kredit dan bukti penerimaan kas jika tunai.
Terjadi karena perusahaan menjual barang barang dagang yang diperoleh dari pemasok bertujuan untuk memperoleh laba. Penjulan dilakukan dengan cara tunai, kredit dan dengan sistem uang muka yang sisanya dapat diangsur dengan syarat pembayaran dan syarat penyerahan. Dasar pencatatannya dengan faktur jika kredit dan bukti penerimaan kas jika tunai.
3. Akun Potongan Pembelian (K)
Terjadi karena penjual memberikan potongan kepada pembeli, dengan tujuan agar pembeli melunasi utangnya sebelum jatuh tempo. Selama masih dalam masa potongan, maka utang yang dibayar adalah harga faktur dikurangi denagan potongan yang diterima.
Terjadi karena penjual memberikan potongan kepada pembeli, dengan tujuan agar pembeli melunasi utangnya sebelum jatuh tempo. Selama masih dalam masa potongan, maka utang yang dibayar adalah harga faktur dikurangi denagan potongan yang diterima.
4. Akun Potongan Penjualan
Merupakan pencatatan atas potongan yang diberikan oleh penjual bertujuan agar tagihannya dapat segera dilunasi. Jadi, jumlah yang diterima oleh penjual sebesar jumlah tagihan dikurangi potongan yang diberikan.
Merupakan pencatatan atas potongan yang diberikan oleh penjual bertujuan agar tagihannya dapat segera dilunasi. Jadi, jumlah yang diterima oleh penjual sebesar jumlah tagihan dikurangi potongan yang diberikan.
5. Akun Rektur Pembelian
Terjadi karena pembeli mengembalikan senagian barang yang telah dibeli atau sebagian rusak dan tidak sesuai pesanan. Jika dibeli secara tunai maka penjual akan memgembalikan besarnya retur dengan tunai juga. Tetapi jika secara kredit maka besarnya retur akan mengurangi harga fakturnya.
Terjadi karena pembeli mengembalikan senagian barang yang telah dibeli atau sebagian rusak dan tidak sesuai pesanan. Jika dibeli secara tunai maka penjual akan memgembalikan besarnya retur dengan tunai juga. Tetapi jika secara kredit maka besarnya retur akan mengurangi harga fakturnya.
6. Akun Retur Penjualan
Terjadi karena penjual menerima kembali sebagian barang yang telah dijual karena mutunya tidak sesuai pesanan. Pengembalian ini akan mengurangi tagihan kepada pembeli.
Terjadi karena penjual menerima kembali sebagian barang yang telah dijual karena mutunya tidak sesuai pesanan. Pengembalian ini akan mengurangi tagihan kepada pembeli.
7. Akun Biaya Angkut
Terjadi ketika pembeli harus membayar ongkos agar barang yang dibeli samapai kegudang pembeli. Dengan demikian harga perolehanya terdiri dari harga beli barang ditambah beban angkutnya.
Terjadi ketika pembeli harus membayar ongkos agar barang yang dibeli samapai kegudang pembeli. Dengan demikian harga perolehanya terdiri dari harga beli barang ditambah beban angkutnya.
8. Akun Biaya Pengiriman
Terjadi karena penjual mengirim barang dari penjual sampai ditempat pembeli, karena pada saat transaksi jual beli telah dicantumkan dalam syarat penyerahan bahwa penjual menanggung ongkos kirim.
Terjadi karena penjual mengirim barang dari penjual sampai ditempat pembeli, karena pada saat transaksi jual beli telah dicantumkan dalam syarat penyerahan bahwa penjual menanggung ongkos kirim.
9. Akun Persedian
Merupakan nilai persediaan barang dagangyang belum terjual pada akhir periode akuntansi.
Merupakan nilai persediaan barang dagangyang belum terjual pada akhir periode akuntansi.
10. Akun Utang Dagang
Terjadi karena masih terdapat sisa pembayaran dari suatu pembelian oleh suatu perusahaan dagang.
Terjadi karena masih terdapat sisa pembayaran dari suatu pembelian oleh suatu perusahaan dagang.
11. Akun Piutang Usaha
Digunakan untuk mencatat sisa-sisa harga pembelian yang dilakukan oleh pembeli atau semua sisa harga penjualan yang belum dibayarkan.
Digunakan untuk mencatat sisa-sisa harga pembelian yang dilakukan oleh pembeli atau semua sisa harga penjualan yang belum dibayarkan.
12. Akun Harga Pokok Penjualan (HPP)
Untuk menapung harga pokok/harga beli barang yang dijual dalam suatu periode akuntansi.
Untuk menapung harga pokok/harga beli barang yang dijual dalam suatu periode akuntansi.
13. Akun Prive
Adalah akun yang digunakan untuk mencatat setiap pengambilan kas yang dilakukan oleh pemilik perusahaan yang sifatnya untuk keperluan pribadi.
Adalah akun yang digunakan untuk mencatat setiap pengambilan kas yang dilakukan oleh pemilik perusahaan yang sifatnya untuk keperluan pribadi.
14. Akun Pendapatan Usaha
Digunakan untuk mencatat hasil dari penjualan perusahaan, yang berupa kas ataupun piutang
Digunakan untuk mencatat hasil dari penjualan perusahaan, yang berupa kas ataupun piutang
15. Akun Persedian Barang Dagang
Digunakan untuk mencatat persediaan barang dagang awal dan akhir periode. Akun ini juga menjelaskan tentang perubahan modal antara awal sampai dengan akhir peride.
Digunakan untuk mencatat persediaan barang dagang awal dan akhir periode. Akun ini juga menjelaskan tentang perubahan modal antara awal sampai dengan akhir peride.
Ciri-Ciri/Karakteristik Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang dibedakan dari jenis lain dengan melihat ciri khusus yang melekat dalam perusahaan dagang. Ciri-ciri perusahaan dagang adalah sebagai berikut…
1) Bentuk Produk yang Diperjuabelikan
Dalam perusahaan dagang, produk yang diperjualbelikan adlaah barang yang berujud (tangible) sehingga dapat diindra. Contohnya adalah mebel, pesawat radio, beras dan sebagianya. Sedangkan perusahaan jasa produk yang diperjualbelikan adalah jasa dengan karakteristik dari jasa adalah tidak berwujud (intangilble).
2) Tidak Adanya Perubahan Bentuk atau Sifat dari Produk Yang Diperdagangkan
Aktivitas utama perusahaan dagang adalah membeli dan menjual barang dagang tanpa mengubah atau menambah bentuk dan sifatnya.
Aktivitas utama perusahaan dagang adalah membeli dan menjual barang dagang tanpa mengubah atau menambah bentuk dan sifatnya.
3) Akun-Akun Khusus
Terdapat akun-akun khusus yang didapati perusahaan dagang, misalnya akun harga pokok penjualan, persediaan barang dagang, potongan dan retur penjualan dan sebagainya.
Terdapat akun-akun khusus yang didapati perusahaan dagang, misalnya akun harga pokok penjualan, persediaan barang dagang, potongan dan retur penjualan dan sebagainya.
4) Penghitungan Laba/Rugi
Pola penghitungan laba/rugi perusahaan dagang berbeda dengan perusahaan jasa, karena terdapat akun-akun khusus. Dalam perusahaan jasa, laba didapatkan dengan cara mengurangi pendapatan dengan beban. Tetapi, dalam perusahaan dagang, laba yang diperoleh dengan cara berikut...
Pendapatan xxx
Harga Pokok Penjualan (xxx)
Laba Kotor xxx
Beban-Beban (xxx)
Laba Bersih xxx
Pola penghitungan laba/rugi perusahaan dagang berbeda dengan perusahaan jasa, karena terdapat akun-akun khusus. Dalam perusahaan jasa, laba didapatkan dengan cara mengurangi pendapatan dengan beban. Tetapi, dalam perusahaan dagang, laba yang diperoleh dengan cara berikut...
Pendapatan xxx
Harga Pokok Penjualan (xxx)
Laba Kotor xxx
Beban-Beban (xxx)
Laba Bersih xxx
Perusahaan dagang dikelompokkan menjadi dua yaitu berdasarkan produk yang diberdayakan, dan macam konsumen yang terlibat. Berikut macam-macam perusahaan dagang...
1. Jenis-Jenis Perusahaan Dagang Berdasarkan Produk Yang Diperdayakan
· Perusahaan Dagang Barang Produksi, adalah perusahaan yang memperdagangkan produk bahan-bahan baku (raw material) sebagai bahan dasar pembuatan produk atau alat-alat produksi untuk menghasilkan produk lain. Seperti kayu gelondongan dan mesin gergaji.
· Perusahaan Dagang Barang Jad, adalah perusahaan yang memperdagangkan produk final atau dalam bentuk akhir yang siap untuk dikonsumsi manusia. Seperti buku,sepatul, televisi dan lain-lain.
2. Jenis-Jenis Perusahaan Dagang Berdasarkan Macam Konsumen Yang Terlibat
· Perusahaan Dagang Besar (Wholesaler),adala perusahaan yang secara langsung membeli produk dari pabrik dalam jumlah yang besar. Perusahaan kemudian menjual barannya ke sebagian pedagang dengan perantara yang volume penjualan yang cukup besar. Contohnya perusahaan dagang besar adalah grosir.Perusahaan Dagang Perantara (Middleman), adalah perusahaan yang membeli dalam partai besar untuk dijual kembali ke pengecer dalam jumlah sedang. Contoh perusahaan dagang besar adalah subgrosir.
· Perusahaan Dagang Pengecer (Retailer), adalah perusahaan yang langsung berhubungan dengan konsumen. Konsumen dapat membeli secara eceran atau produk yang ditawarkan. Retailer sering kita dapati di lingkungan kita. Contoh perusahaan dagang pengecer adalah warung, kios dan swalayan.
• Pedagang Besar (Whole Saler) adalah pedagang yang membeli barang dari pabrik kemudian menjualnya kepada pedagang kecil.
• Pedagang Kecil (Retailer) adalah pedagang yang membeli barang dari pedagang besar kemudian menjualnya kepada konsumen.
b. Kegiatan Usaha / Operasional meliputi :
• Membeli barang dagangan
• Menyimpan barang dagangan sebelum dijua
• Menjual barang dagangan
c. Pendapatan Usaha/ Operasinal
Yang merupakan pendapatan usaha dari perusahaan dagang adalah penjualan barang dagangan, sedangakan pendapatan yang diperoleh dari luar usaha dagang disebut pendapatan diluar usaha.
Yang merupakan pendapatan usaha dari perusahaan dagang adalah penjualan barang dagangan, sedangakan pendapatan yang diperoleh dari luar usaha dagang disebut pendapatan diluar usaha.
d. Beban Utama
• Harga pokok barang dagangan yang telah lau dijual
• Beban usaha/operasional terbagi 2 :
1. Beban penjualan
2. Beban umum dan administrasi
e. Transaksi Perusahaan Dagang
• Pembelian
• Biaya angkut pembelian
• Retur pembelian dan pengurangan harga
• Potongan pembelian
• Penjualan
• Retur penjualan dan pengurangan harga
• Potongan penjualan
• Pengeluaran
• Penerimaan
• Syarat pembayaran
• Syarat penyerahan barang
f. Syarat Penyerahan Barang
• FOB Shipping Point
Free Onboard Shipping Point berarti pembeli harus menangung biaya pengiriman barang dari gudang penjual kegudangnya sendiri.
Free Onboard Shipping Point berarti pembeli harus menangung biaya pengiriman barang dari gudang penjual kegudangnya sendiri.
• FOB Destination Point
Free Onboard Destination Point berarti penjual yang harus menanggung beban
Free Onboard Destination Point berarti penjual yang harus menanggung beban
• Cost, Freight and Insurance
Berarti penjual harus menanggung beban pengiriman dan asuransi kerugian atas barang yang di jualnya.
Berarti penjual harus menanggung beban pengiriman dan asuransi kerugian atas barang yang di jualnya.
g. Syarat – Syarat Pembayaran
– n/60 artinya pembeli hanya diberi waktu kredit selama 60 hari
– 2/10, n/30 artinya pembeli hanya diberi waktu kredit selama 30 hari, dan bila dapat membayar paling lambat 10dari tanggal jual beli akan diberi potongan 2%
– EOM artinya pembeli hanya diberi waktu kredit paling lambat aakhir bulan
– N/5, EOM artinya pembeli diberi waktu kredit sampai 5 hari setelah akhir bulan paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya.
– n/60 artinya pembeli hanya diberi waktu kredit selama 60 hari
– 2/10, n/30 artinya pembeli hanya diberi waktu kredit selama 30 hari, dan bila dapat membayar paling lambat 10dari tanggal jual beli akan diberi potongan 2%
– EOM artinya pembeli hanya diberi waktu kredit paling lambat aakhir bulan
– N/5, EOM artinya pembeli diberi waktu kredit sampai 5 hari setelah akhir bulan paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya.
Siklus Akuntansi pada Perusahaan Dagang tidak berbeda dengan Perusahaan Jasa. Baik dalam Perusahaan Jasa maupun Perusahaan Dagang, semua transaksi harus dicatat dalam jurnal dan kemudian secara periodik dibukukan ke dalam rekening-rekening di buku besar. Pada akhir periode, saldo-saldo dari semua rekening dihitung dan dicantumkan dalam neraca lajur sebagai alat bantu untuk menyusun laporan-laporan keuangan. Jurnal Penyesuaian dan Jurnal Penutup juga dilaksanakan dalam Perusahaan Dagang, begitu pula halnya pembuatan neraca saldo setelah tutup buku perlu dikerjakan sebagai taraf akhir dalam siklus akuntansi.
Meskipun akuntansi untuk Perusahaan Dagang dalam banyak hal tidak berbeda dengan Perusahaan Jasa, namun dalam Perusahaan Dagang diperlukan adanya rekening dan prosedur tertentu untuk pembelian dan penjualan barang dagangan.
Jurnal adalah catatan sistematis dan kronologis dari transaksi-transaksi keuangan dengan menyebutkan akun yang akan di debet atau di kredit disertai jumlahnya masing-masing dan referensinya. Adapun fungsi dari jurnal adalah sebagai berikut:
a. Fungsi Analisis: Yaitu untuk menentukan perkiraan yang di debet dan perkiraan yang di kredit serta jumlahnya masing-masing.
b. Fungsi Pencatatan: Yaitu untuk mencatat transaksi keuangan dalam kolom debet dan kredit serta keterangan yang perlu
Tanggal
|
Akun dan Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
Contoh
Berikut ini adalah contoh jurnal dari transaksi-transaksi:
1. Pada tanggal 1 Januari 2009 Tuan Raka menyetorkan uang ke dalam PD. Nusantara sebesar Rp. 500.000.000 sebagai setoran modal.
Tanggal
|
Akun & Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
01-01-2009
|
Kas
Modal, Tn Raka
(setoran modal Tuan Raka)
|
500.000.000
|
500.000.000
|
2. Pada tanggal 5 Januari 2009 perusahaan membeli sebuah mobil seharga Rp. 150.000.000 secara tunai.
Tanggal
|
Akun & Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
05-01-2009
|
Kendaraan
Kas
(pembelian kendaraan)
|
150.000.000
|
150.000.000
|
3. Pada tanggal 5 Januari 2009 dibeli barang dagangan dari PT. Mulia Indah seharga Rp. 1.000.000, dengan syarat 2/10, n/30
Tanggal
|
Akun & Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
05-01-2009
|
Persediaan barang
Utang Dagang
(pembelian barang dagangan secara kredit)
|
1.000.000
|
1.000.000
|
4. Pada tanggal 8 Januari 2009 dijual barang dagangan secara kredit kepada CV. Rahayu Jaya seharga Rp. 500.000, dengan syarat 2/10, n/30. Harga pokok penjualan barang tersebut adalah Rp. 250.000.
Tanggal
|
Akun & Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
08-01-2009
|
Piutang Dagang
Penjualan
HPP
Persediaan Barang
|
500.000
250.000
|
500.000
250.000
|
5. Pada tanggal 10 Januari 2009 barang dagangan yang dibeli pada tanggal 5 Januari 2009, sebagian diantaranya dikembalikan kepada penjual karena rusak. Harga barang-barang dagangan yang dikembalikan tersebut seharga Rp. 300.000.
Tanggal
|
Akun & Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
10-01-2009
|
Utang Dagang
Persediaan Barang
|
300.000
|
300.000
|
6. Pada tanggal 14 Januari 2009 melunasi barang dagangan yang dibeli pada tanggal 5 Januari 2009.
Tanggal
|
Akun & Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
14-01-2009
|
Utang Dagang
Kas
Persediaan Barang
|
700.000
|
686.000
14.000
|
7. Pada tanggal 17 Januari 2009 membayar premi asuransi untuk 1 tahun sebesar Rp. 500.000.
Tanggal
|
Akun & Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
17-01-2009
|
Asuransi dibayar dimuka
Kas
|
600.000
|
600.000
|
8. Pada tanggal 17 Januari 2009 diterima kembali sebagian barang dagangan yang dijual pada tanggal 8 Januari 2009 karena rusak sebesar Rp. 450.000. Harga pokok barang tersebut adalah Rp. 200.000.
Tanggal
|
Akun & Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
17-01-2009
|
Retur dan Potongan Penjualan
Piutang Dagang
Persediaan Barang
HPP
|
450.000
200.000
|
450.000
200.000
|
9. Pada tanggal 18 Januari 2009 diterima pembayaran dari CV. Rahayu Jaya sebagai pelunasan atas transaksi penjualan tanggal 8 Januari 2009.
Tanggal
|
Akun & Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
18-01-2009
|
Kas
Potongan Tunai Penjualan
Piutang Dagang
|
49.000
1.000
|
50.000
|
10. Pada tanggal 26 Januari 2009 dibayar gaji karyawan sebesar Rp. 1.000.000.
Tanggal
|
Akun & Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
26-01-2009
|
Beban Gaji
Kas
|
1.000.000
|
1.000.000
|
11. Pada Tanggal 30 Januari 2009 Pemilik mengambil uang perusahaan untuk keperluan pribadi sebesar Rp. 200.000.
Tanggal
|
Akun & Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
30-01-2009
|
Prive Tn. Raka
Kas
|
200.000
|
200.000
|
2. Buku Besar
Buku Besar adalah buku yang berisi semua akun-akun (kumpulan akun) yang ada dalam laporan keuangan. Buku Besar mencatat perubahan-perubahan yang terjadi pada masing-masing akun dan pada akhir periode akan tampak saldo dari akun-akun tersebut. Setiap transaksi yang telah dicatat dalam jurnal akan diposting atau dipindahkan ke Buku Besar secara berkala. Berikut ini bentuk dari Buku Besar.
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
Proses posting mengacu ke pencatatan debet atau kredit pada jurnal, yaitu bila dalam jurnal dicatat dalam sisi debet dari suatu perkiraan tertentu maka dalam perkiraan Buku Besar untuk perkiraan yang sama juga harus di debet.
Contoh:
Berdasarkan contoh jurnal pada 1.3.1 dapat dilakukan posting ke Buku Besar sebagai berikut:
Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
| |
|
Kas
|
500.049.000
|
152.486.000
|
347.563.000
| |
Piutang Dagang
|
500.000
|
500.000
|
-
| ||
Persediaan Barang
|
1.200.000
|
564.000
|
636.000
| ||
Asuransi dibayar dimuka
|
600.000
|
600.000
| |||
Kendaraan
|
150.000.000
|
150.000.000
| |||
Utang Dagang
|
1.000.000
|
1.000.000
|
-
| ||
Modal, Tn Raka
|
500.000.000
|
500.000.000
| |||
Prive Tn. Raka
|
200.000
|
200.000
| |||
Penjualan
|
500.000
|
500.000
| |||
Retur dan Potongan Penjualan
|
450.000
|
450.000
| |||
Potongan Tunai Penjualan
|
1.000
|
1.000
| |||
HPP
|
250.000
|
200.000
|
50.000
| ||
Beban Gaji
|
1.000.000
|
1.000.000
|
3. Neraca Saldo
Neraca Saldo adalah daftar yang berisi kumpulan seluruh akun/perkiraan buku besar. Neraca Saldo biasanya disiapkan pada akhir periode atau dapat juga disiapkan kapan saja untuk memastikan keseimbangan Buku Besar. Untuk menyiapkan Neraca Saldo, saldo tiap perkiraan harus ditentukan terlebih dahulu. Neraca Saldo disusun untuk memastikan bahwa buku besar secara matematis adalah akurat dengan pengertian bahwa jumlah saldo-saldo debet selalu sama dengan saldo-saldo kredit. Namun, keseimbangan bukan berarti catatan-catatan akuntansi benar-benar akurat. Adapun bentuk dari Neraca Saldo adalah sebagai berikut
NERACA SALDO
Nama Akun
|
No Akun
|
Debet
|
Kredit
|
Contoh
Berdasarkan contoh Buku Besar diatas dapat disusun Neraca Saldo sebagai berikut.
NERACA SALDO
Nama Akun
|
No. Akun
|
Debet
|
Kredit
|
Kas
|
347.563.000
|
-
| |
Piutang Dagang
|
-
|
-
| |
Persediaan Barang
|
636.000
|
-
| |
Asuransi dibayar dimuka
|
600.000
|
-
| |
Kendaraan
|
150.000.000
|
-
| |
Utang Dagang
|
-
|
-
| |
Modal
|
-
|
500.000.000
| |
Prive Tn. Raka
|
200.000
|
-
| |
Penjualan
|
-
|
500.000
| |
Retur dan Potongan Penjualan
|
450.000
|
-
| |
Potongan Tunai Penjualan
|
1.000
|
-
| |
HPP
|
50.000
|
-
| |
Beban Gaji
|
1.000.000
| ||
Saldo
|
500.500.000
|
500.500.000
|
4. Jurnal Penyesuaian
Jurnal Penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo akun-akun ke saldo yang sebenarnya sampai ke periode akuntansi, atau untuk memisahkan antara pendapatan dan beban dari suatu periode dengan periode yang lain.
Contoh:
Berdasarkan contoh Neraca Saldo pada 1.3.3 dapat disusun Jurnal Penyesuaian sebagai berikut
Transaksi Jurnal Penyesuaian tanggal 31 Januari 2009 adalah sebagai berikut:
1.Persediaan barang dagangan per 31 Januari 2009 Rp. 6.000.000
Tanggal
|
Akun & Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
31-01-2009
|
Persediaan Barang
HPP
|
6.000.000
|
6.000.000
|
2. Beban Asuransi yang telah terbayar untuk tanggal bulan Januari 2009.
Tanggal
|
Akun & Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
31-01-2009
|
Beban Asuransi
Asuransi dibayar dimuka
(asuransi:Rp. 600.000 : 12 = Rp. 50.000/bulan)
|
50.000
|
50.000
|
3. Gaji karyawan yang masih harus dibayar sebesar Rp. 300.000
Tanggal
|
Akun & Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
31-01-2009
|
Beban Gaji
Utang Gaji
|
300.000
|
300.000
|
4. Depresiasi kendaraan 10% setahun
Tanggal
|
Akun & Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
31-01-2009
|
Beban depresiasi kendaraan
Akumulasi depresiasi kendaraan
(kendaraan:Rp. 150.000.000 x 10% : 12 = Rp. 1.250.000/bulan)
|
1.250.000
|
1.250.000
|
5. Neraca Lajur / Kertas Kerja
Neraca Lajur adalah kertas kerja berkolom-kolom untuk memudahkan dalam membuat penyesuaian dan penyusunan laporan keuangan. Neraca Lajur disusun dengan memindahkan data-data Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian. Berikut ini adalah bentuk dari Neraca Lajur:
NERACA LAJUR
Perkiraan
|
Neraca Saldo
|
Penyesuain
|
Neraca Saldo setelah Penyesuain
|
Rugi-Laba
|
Neraca
| |||||
D
|
K
|
D
|
K
|
D
|
K
|
D
|
K
|
D
|
K
| |
Contoh
Berdasarkan contoh Neraca Saldo pada 1.3.3 dan contoh jurnal penyesuaian pada 1.3.4 dapat disusun neraca lajur sebagai berikut.
PD. Nusantara
Neraca saldo
Per 31 Januari 2009(dalam ribuan)
Keterangan
|
Neraca Saldo
|
Penyesuaian
|
NSSD
|
R/L
|
Neraca
| ||||||
D
|
K
|
D
|
K
|
D
|
K
|
D
|
K
|
D
|
K
| ||
Kas
|
347,563
|
-
|
-
|
-
|
347,563
|
-
|
-
|
-
|
347,563
|
-
| |
Piutang Dagang
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
| |
Persediaan Barang
|
636
|
-
|
6,000
|
-
|
6,636
|
-
|
-
|
-
|
6,636
|
-
| |
Asuransi dibayar dimuka
|
600
|
-
|
-
|
50
|
550
|
-
|
-
|
-
|
550
|
-
| |
Kendaraan
|
150,000
|
-
|
-
|
-
|
150,000
|
-
|
-
|
-
|
150,000
|
-
| |
Akumulasi Depresiasi Kendaraan
|
-
|
-
|
-
|
1,250
|
-
|
1,250
|
-
|
-
|
-
|
1,250
| |
Utang Dagang
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
| |
Utang Gaji
|
-
|
-
|
-
|
300
|
-
|
300
|
-
|
-
|
-
|
300
| |
Modal
|
-
|
500,000
|
-
|
-
|
-
|
500,000
|
-
|
-
|
-
|
500,000
| |
Prive Tn. Raka
|
200
|
-
|
-
|
-
|
200
|
-
|
-
|
-
|
200
|
-
| |
Penjualan
|
-
|
500
|
-
|
-
|
-
|
500
|
-
|
500
|
-
|
-
| |
Retur dan Potongan Penjualan
|
450
|
-
|
-
|
-
|
450
|
-
|
450
|
-
|
-
|
-
| |
Potongan Tunai Penjualan
|
1
|
-
|
-
|
-
|
1
|
-
|
1
|
-
|
-
|
-
| |
HPP
|
50
|
-
|
-
|
6,000
|
-
|
5,950
|
-
|
5,950
|
-
|
-
| |
Beban Gaji
|
1,000
|
-
|
300
|
-
|
1,300
|
-
|
1,300
|
-
|
-
|
-
| |
Beban Asuransi
|
-
|
-
|
50
|
-
|
50
|
-
|
50
|
-
|
-
|
-
| |
Beban depresiasi Kendaraan
|
-
|
-
|
1,250
|
-
|
1,250
|
-
|
1,250
|
-
|
-
|
-
| |
500,500
|
500,500
|
7,600
|
7,600
|
508,000
|
508,000
|
3,051
|
6,450
|
504,949
|
501,550
| ||
Laba
|
3,399
|
3,399
| |||||||||
6,450
|
6,450
|
504,949
|
504,949
|
6. Laporan Keuangan
Berdasarkan Neraca Lajur dapat disusun laporan keuangan perusahaan. Tujuan dari disusunnya laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan pemakaiannya. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan terdiri atas sebagai berikut:
1. Laporan Laba Rugi/Income Statement
Yaitu laporan mengenai pendapatan, beban, dan laba atau rugi suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu.
2. Laporan Perubahan Ekuitas/Statement of Equity’s
Yaitu laporan yang menyajikan perubahan modal karena penambahan dan pengurangan dari laba/rugi dan transaksi pemilik.
3. Laporan Posisi Keuangan/Statement of Financial Position
Yaitu laporan yang menggambarkan posisi keuangan dari suatu perusahaan yang meliputi aktiva, kewajiban, dan ekuitas pada suatu saat tertentu.
Contoh
Berdasarkan contoh neraca lajur pada 1.3.5 dapat disusun laporan keuangan sebagai berikut:
PD. Nusantara
| |||
Laporan Rugi-Laba
| |||
Untuk Bulan Yang Berakhir Tanggal 31 Januari 2009
| |||
Penjualan
|
Rp 500,000
| ||
Retur dan Potongan Penjualan
|
Rp 450,000
| ||
Potongan Tunai Penjualan
|
Rp 1,000
| ||
Rp (451,000)
| |||
Penjualan Bersih
|
Rp 49,000
| ||
Harga Pokok Penjualan
|
Rp 5,950,000
| ||
Laba Kotor
|
Rp 5,999,000
| ||
Beban Operasional:
| |||
Beban Gaji
|
Rp 1,300,000
| ||
Beban Asuransi
|
Rp 50,000
| ||
Beban depresiasi Kendaraan
|
Rp 1,250,000
| ||
Rp (2,600,000)
| |||
Laba Bersih
|
Rp 3,399,000
|
PD. Nusantara
| |||
Laporan Perubahan Ekuitas
| |||
Untuk Bulan Yang Berakhir Tanggal 31 Januari 2009
| |||
Modal, Tn. Raka per 1 Januari 2009
|
Rp 500,000,000
| ||
Laba Bersih Bulan Januari 2009
|
Rp 3,399,000
| ||
Prive Tn. Raka
|
Rp (200,000)
| ||
Modal, Tn. Raka Per 31 Januari 2009
|
Rp 503,199,000
|
PD. Nusantara
| ||||
Laporan Posisi Keuangan
| ||||
31 Januari 2009
| ||||
Aktiva
| ||||
Aktiva Lancar
| ||||
Kas
|
Rp 347,563,000
| |||
Persediaan Barang
|
Rp 6,636,000
| |||
Asuransi dibayar dimuka
|
Rp 550,000
| |||
Jumlah Aktiva Lancar
|
Rp 354,749,000
| |||
Aktiva Tetap
| ||||
Kendaraan
|
Rp 150,000,000
| |||
Akumulasi Depresiasi Kendaraan
|
Rp (1,250,000)
| |||
Jumlah Aktiva Tetap
|
Rp 148,750,000
| |||
Total Aktiva
|
Rp 503,499,000
| |||
Pasiva
| ||||
Kewajiban
| ||||
Utang Gaji
|
Rp 300,000
| |||
ss Ekuitas
| ||||
Modal, Tn. Raka
|
Rp 503,199,000
| |||
Total Pasiva
|
Rp 503,499,000
|
2.4 Contoh Soal Akuntansi Perusahaan Dagang
Contoh Soal Jurnal Umum Perusahaan Dagang
Sebuah perusahaan dagang Askara melakukan transaksi pada bulan januari 2017 berikut ini.
Jan 3
Membeli barang untuk dijual kembali dengan harga Rp 1.500.000 dengan syarat pembelian 2/15, n/30.
Jan 6
Barang dagangan dijual kepada PT Melati seharga Rp 300.000 dengan syarat pembayaran 2/10, n/30
Jan 9
Barang dagang dijual secara tunai seharga Rp 200.000
Jan 11
Sewa gudang dibayar sebesar Rp 50.000
Jan 15
Barang yang dijual tanggal 7 januari seharga Rp 75.000 diterima kembali karena rusak
Jan 17
Pembelian barang dagang secara tunai seharga Rp 230.000
Jan 19
Penambahan kas dari penjualan kepada PT Melati untuk pembayaran faktur pada tanggal 7 Januari setelah dikurangi dengan potongan tunai.
Jan 20
Beban angkut sebesar Rp 30.000 dibayar untuk pengangkutan barang tanggal 8 januari
Jan 22
Penjualan barang dagang secara kredit kepada Royal Husada sebesar Rp 400.000 dengan syarat pembayaran 3/15, n/30
Jan 23
Pembelian barang dagang secara tunai seharga Rp 250.000
Jan 25
Pembayaran beban iklan sebesar Rp 100.000 secara tunai tunai
Jan 26
Penerimaan kas dari Royal Husada untuk pembayaran faktur pada tanggal 22 Januari setelah dikurangi potongan tunai
Buat jurnal umum untuk mencatat seluruh transaksi di atas!
PD ASKARA
Jurnal Umum Per 31 Januari 2017 (Dalam Rupiah)
Jurnal Umum Per 31 Januari 2017 (Dalam Rupiah)
Tanggal Keterangan Debet Kredit
Jan 3 Pembelian 1.500.000
Utang Dagang 1.500.000
Jan 6 Piutang Dagang 300.000
Penjualan 300.000
Jan 9 Kas 200.000
Penjualan 200.000
Jan 11 Beban Sewa 50.000
Kas 50.000
Jan 15 Retur Penjualan dan
Pengurangan Harga 75.000
Piutang Dagang 75.000
Jan 17 Pembelian 230.000
Kas 230.000
Jan 19 Kas 220.500
Potongan Penjualan 4.500
P iutang Dagang 225.000
Jan 20 Beban Angkut Penjualan 30.000
Kas 30.000
Jan 22 Piutang Dagang 400.000
Penjualan 400.000
Jan 23 Pembelian 250.000
Kas 250.000
Jan 25 Beban Iklan 100.000
Kas 100.000
Jan 26 Kas 388.000
Potongan Penjualan 12.000
Piutang Dagang 400.000
Total 3.760.000 3.760.000
Dari pembahasan diatas maka penulis menyimpulkan bahwa perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan usahanya perusahaan membeli barang dengan tujuanmenjualnya kembali, tanpa memprosesnya lebih dahulu. Oleh karena itu didalam menjalankan sebuah perusahaan haruslah memperhatikan berbagai karakteristik yang ada serta cara yang tepat dalam melakukan pencatatan transaksi yang ada.
3.2 Saran
3.2 Saran
Melalui pembuatan Makalah ini, maka penulis mengharapkan agar setiap perusahaan yang ingin menjalankan usahanya harus memperhatikan aspek-aspek pendukung yang dianggap perlu dan penting guna tercapainya suatu tujuan perusahaan yang ingin dicapai.
https://www.bing.com/search?q=akun+akun+perusahaan+dagang
Horngren, Charles T.[et.al],1997. Akuntansi di Indonesia, Buku Satu. Jakarta : Salemba Empat.
Niswonger, C. Rollin; Philip E. Fess, [and] Carl S. Warren,1992. Prinsip-prinsip akuntansi, Terjemahan Marianus Sinaga, Edisi 14, Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Sinuraya, Selamat,1990. Pengantar ilmu akuntansi, Jil. 1. Medan : Adeputra.
Smith, Jay M. [and] K. Fred Skousen,1994. Intermediate, Edisi Kesembilan, Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Simangunsong A.O. 1996. Dasar – Dasar Akuntansi keuangan soal dan penyelesaiannya. PT Dharma Karsa Utama.Jakarta.
Soemarso SR. 1990. Akuntansi Suatu Pengantar buku satu edisi ketiga, Rineka Cipta. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar